Minyak kelapa ditinjau dari aspek kesehatan

Santan kelapa segar
Minyak kelapa sebenarnya sudah lama dikenal dan digunakan oleh nenek moyang kita, baik untuk keperluan memasak maupun untuk tujuan pengobatan. Akan tetapi dengan adanya mitos bahwa minyak kelapa tidak baik untuk kesehatan maka pemakaian minyak kelapa terpinggirkan dan diganti dengan minyak lainnya. Saat ini minyak kelapa mulai mendapat perhatian dunia karena diketahui mempunyai banyak manfaat. Data empiris menunjukan bahwa penduduk yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minyak kelapa secara rutin sebagai bagian dari menu makan sehari hari mempunyai sistem imun yang lebih baik dan bebas dari penyakit kardiovaskuler, kanker dan penyakit-penyakit degeneratif lainnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka penelitian tentang manfaat minyak kelapa ditinjau dari aspek kesehatan semakin meningkat dan terbukti minyak kelapa mengandung asam lemak yang sangat baik untuk kesehatan sehingga Dr. E.V.Carandang dalam paper “Coconut Uses and Issues on Its Health and Nutraceutical Benefits” menyebutkan bahwa minyak kelapa dapat digolongkan sebagai pangan fungsional atau Nutraceutical.

KEUNGGULAN
Minyak kelapa mempunyai keunggulan dibandingkan minyak lainnya karena hampir 50% asam lemak yang terkandung didalamnya adalah asam laurat yang merupakan asam lemak rantai sedang (medium chain fatty acid/ MCFA). Selama ini asam laurat digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetika, aplikasi dan manfaatnya dalam industri pangan baru diketahui beberapa tahun terakhir. Kandungan asam laurat yang tinggi dapat diperoleh dari minyak kelapa murni.

MANFAAT ASAM LEMAK RANTAI SEDANG (MCFA) BAGI KESEHATAN
Menurut Dr. Bruce Fife penulis buku ” The Healing Miracles of coconut oil” , minyak kelapa merupakan sumber utama asam laurat yang tergolong asam lemak rantai sedang atau yang lebih dikenal dengan MCFA (medium chain fatty acid) sehingga minyak kelapa saat ini banyak digunakan dalam formula makanan untuk pasien di rumah sakit dan untuk tambahan susu formula untuk bayi. Tidak seperti asam lemak yang lain, MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi yang paling cepat sehingga sangat membantu proses penyembuhan pasien. Untuk orang-orang yang mempunyai problem pencernaan contohnya dalam kasus Cystic fibrosis, MCFA diperlukan sebagai nutrisi penting yang perlu ditambahkan langsung dalam diet.

Keunggulan MCFA dibandingkan asam lemak rantai panjang (LCFA) adalah pada proses metabolismenya di dalam tubuh. MCFA mempunyai molekul yang lebih kecil sehingga tidak diperlukan energi yang tinggi dan hanya memerlukan sedikit enzim untuk memecah lemak tsb menjadi bentuk yang siap diserap tubuh. Dengan dimikian proses penyerapan dan distribusi dalam tubuh akan berlangsung lebih cepat dan segera digunakan sebagai sumber energi tubuh. Pada saat dikonsumsi MCFA akan segera dipecah oleh enzim-enzim yang terdapat dalam saliva dan cairan lambung sehingga tidak terlalu diperlukan proses pencernaan oleh enzim pemecah lemak yang dihasilkan oleh pancreas sehingga beban kerja pankreas dan sistem pencernaan tidak terlalu berat, Hal ini sangat membantu pasien-pasien yang mempunyai problem metabolisme dan pencernaan terutama malabsorbsi lemak dan vit yang larut dalam lemak. MCFA juga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, obesitas, pankreatitis, gangguan limpa, dan kanker saluran pencernaan.

Pada proses pencernaan lemak lain seperti kolesterol, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh rantai pendek dan panjang, sangat diperlukan enzim pankrease untuk memecah lemak menjadi unit yang kecil. Unit-uni ini selanjutnya akan diserap oleh intestin dalam bentuk lipoprotein yang selanjutnya masuk ke hati untuk dirubah menjadi energi dan sebagian disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Dalam hal ini proses pencernaan lemak untuk menjadi energi sangat panjang. MCFA tidak dirubah menjadi lipoprotein tapi langsung dipecah menjadi molekul kecil, diserap tubuh masuk ke dalam hati untuk dirubah menjadi energi sehingga kebutuhan energi akan tercukupi dalam waktu singkat dan tidak akan menyebabkan penimbunan lemak tubuh, peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Di dalam tubuh manusia atau hewan asam laurat akan menjadi monolaurin yaitu monogliserida yang mempunyai efek antibakteri, antiviral dan antiparasit. Dr.Enig dalam artikel “COCONUT : IN SUPPORT OF GOOD HEALTH IN THE 21st CENTURY” menjelaskan beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 1978 dan terbukti bahwa monolaurin dapat menginaktivkan beberapa bakteri pathogen penting seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus grup A,F dan G. Minyak kelapa juga mempunyai efek antiaging sehingga dapat digunakan untuk perawatan kulit.

1 komentar: